Apa itu Reksadana?

Reksadana merupakan cara yang paling sederhana untuk menyebar resiko (diversify) portofolio. dan Reksadana merupakan kumpulan uang banyak investor yang diinvestasikan pada berbagai instrument investasi. Uang tsb diperoleh dengan cara menjual unit penyertaan reksadana. Setiap investor dapat membeli unit reksadana pada harga yang telah ditetapkan dan uang tsb. akan di-pool bersama uang investor lainnya. Setiap investor memiliki hak secara proporsional pada reksadana berdasarkan jumlah unit penyertaan yang ia miliki.

Semua keputusan investasi diambil oleh manajer investasi yang professional , ahli pada bidangnya dengan mengacu pada aturan dan kebijakan investasi yang telah ditetapkan pada prospektus. Aktivitas manajer investasi juga dipantau oleh BAPEPAM (Badan Pengelola Pasar Modal) secara berkala. Dan manajer investasi akan mendapat surat teguran dari BAPEPAM apabila melakukan tindakan yang menyimpang dari yang telah ditetapkan di prospektus.

Apa sih untungnya memegang reksadana?

  1. Management Profesional, sebuah reksadana dikelola oleh manajer investasi yang ahli dibidangnya, yang secara full-time bertugas mencari alternatif investasi terbaik dalam cakupan investasi yang diijinkan. Manajer investasi juga memiliki akses riset yang luas dari berbagai analis yang membantu mereka dalam mengambil keputusan.
  2. Diversifikasi Portofolio. Melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi anda pada berbagai instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Jika memiliki sedikit dana kita sulit melakukan diversifikasi karena harga instrumen investasi yang mahal. Sehingga tidak berisiko kehilangan banyak uang ketika nilai investasi tersebut turun. Akan tetapi dengan menggabungkan dana bersama para investor lain, diversifikasi ini dimungkinkan. Hal yang perlu diingat, diversifikasi tidak menghilangkan resiko turunnya nilai investasi tapi mengurangi resiko tsb.
  3. Likuiditas. Seperti membeli saham, investasi pada reksadana bisa dicairkan kapan saja.
  4. Bebas Pajak. Pendapatan reksadana bebas dari pajak penghasilan.


Seperti instrumen lainnya, reksadana terdiri dari berbagai macam jenis :

  • Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund) Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang berinvestasi pada pasar uang seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.
  • Reksadana Pendapatan Tetap ( Fixed Income Fund). Investasi utama reksadana ini ada pada obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan pemerintah. Seperti halnya reksadana pasar uang, jenis ini selalu memperoleh pendapatan dari pembayaran kupon (bunga), dan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari suku bunga. Akan tetapi nilai reksadana iniseperti halnya obligasi bisa berfluktuasi sejalan dengan perubahan bunga. Jika bunga naik harga obligasi akan turun dan sebaliknya.
  • Reksadana Saham (Equity Fund). Jenis ini menginvestasikan danannya pada saham yang terdaftar di bursa saham. Walaupun dalam jangka pendek reksadana saham bisa berfluktuasi secara signifikan, akan tetapi dalam jangka 3-5 tahun tingkat pengembaliannya diharapkan bisa mengalahkan reksadana lainnya.
  • Reksadana Campuran (Balanced Fund). Reksadana ini mencampurkan saham dan obligasi, komposisi saham biasa berkisar antara 50-65%, sisanya pada obligasi. Reksadana ini cocok bagi investor tidak menginginkan resiko terlalu besar dari modalnya, tetapi bersedia mengambil sedikit resiko untuk tambahan pendapatan ekstra.

Ada beberapa hal lain yang perlu diketahui investor tentang reksadana:

  1. Tidak ada jaminan keuntungan. Kecuali reksadana pasar uang, reksadana lainnya mempunyai resiko menyusutnya nilai investasi akibat perubahan harga pasar, dan secanggih apapun manajer investasi mustahil menghindar dari resiko ini. Apabila ada yang menjanjikan keuntungan tetap dari investasi pada saham dan obligasi, hal tersebut bohong belaka..! Sebab hanya instrumen pasar uang (deposito, SBI) yang menjamin modal dan tingkat pengembalian yang pasti.
  2. Kinerja masa lalu bukan jaminan untuk masa mendatang. Pernyataan ini selalu muncul disetiap prospektus reksadana. Sangat jarang suatu reksadana yang mencatat prestasi spektakuler pada suatu periode mengulanginya kembali pada periode berikutnya. Jadi penyataan diatas benar adanya.
  3. Investasi merupakan kerjasama anda dengan manajer investasi. Jangan terlalu cepat menghakimi manajer investasi anda karena kinerja jangka pendek semata. Manajer investasi tidak akan bisa memberikan prestasi jika anda tidak tetap bersamanya untuk jangka panjang dan memberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasinya.
  4. Realistis. Manajer investasi anda bukan tukang sulap yang selalu akan membuat uang untuk anda. Kinerja mereka sangat tergantung pada kondisi pasar tempat mereka berinvestasi seperti yang tercantum pada prospektus. Jadi.., realisti-lah, mereka sudah pasti tidak akan bisa memberi anda keuntungan ketika pasar turun sampai 20%.
  5. Review Prospektus Reksadana. Sebelum memutuskan berinvestasi reksadana, bacalah prospektus-nya dan perhatikan hal berikut :
    Tujuan Investasi. Perhatikan tujuan investasi dan kebijakan investasi. Pastikan tujuan dan Kebijakan investasi mereka cocok dengan criteria investasi yang anda inginkan.
    Fees. Pastikan anda tidak membayar fee yang terlalu tinggi untuk jasa investasi. Apalagi untuk selling fee, sebab selling fee merupakan fee yang dibayarkan kepada agen penjual reksadana yang tidak akan memberi keuntungan apa-apapun atas duit anda.
    Resiko. Perhatikan resiko yang mempengaruhi kinerja reksadana tersebut.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home